Selamat Datang di Website Resmi Desa Babakan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal | Kantor Kepala Desa Babakan membuka Pelayanan Publik setiap hari, untuk hari Senin-Kamis pukul 09:00 - 16:00 WIB dan hari Jum'at pukul 09:00 - 11:00 WIB

Artikel

Profil Desa Babakan

20 Oktober 2022 10:23:48  Humas  1.262 Kali Dibaca 

1.  SEJARAH DESA

Menurut cerita tutur dari masyarakat tertua secara getuk tular bahwa Desa Babakan yang merupakan daerah pedesaan yang subur dan tumbuhan yang menghijau di atas dataran pantai yang ditumbuhi pohan yang rindang. Beberapa ratus tahun yang silam, hiduplah sekelompok masyarakat yang rukun dan damai. Pada waktu itu kehidupan sekelompok masyarakat masih primitif yang konon diawali dari seorang pengembara yang berasal dari daerah Timur. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan atau padepokan kemudian beliau mengajak sekelompok masyarakat untuk mengadakan kegiatan bercocok tanam atau bertani yang bertujuan memberikan pengayoman kepada masyarakat sekaligus memberi kehidupan dan terjalinlah kehidupan yang rukun dan damai. Beliau juga menyebarkan ajaran Islam yang membuat masyarakat mengalami perubahan kehidupan yang sejahtera sehingga masyarakat mengangkat beliau sebagai Mbah Panguripan dan sebagai sesepuh masyarakat.

Seiring berkembangnya padepokan yang semakin rukun, damai, dan sejahtera serta semakin banyaknya pengikut, masyarakat menyebut beliau dengan nama panggilan Mbah Depok. Pengertian “Mbah” adalah orang yang dituakan atau orang yang dihormati dan “Depok” adalah asal sebutan dari padepokan yang telah didirikan oleh beliau. Konon menurut cerita Mbah Panguripan atau Mbah Depok mempunyai keturunan KI GEDE RAMYANG. Ramyang dari sebutan ramyang - ramyang artinya samar-samar atau tidak jelas sebab menurut cerita, beliau tidak mau diketahui secara jelas bahwa beliau turunan dari keluarga Padepokan Panguripan. Dalam keterangannya bahwa Mbah Ramyang mempunyai dua pusaka yang sakti yaitu

  1. Pusaka berupa jala sutra.
  2. Pusaka berupa tombak sakti,

Diceritakan bahwa padepokan Mbah Panguripan dan Mbah Ramyang merupakan padepokan yang bisa mengayomi dan melindungi masyarakat dari bahaya yang akan mengancam masyarakatnya. Pada era penjajahan, para penjajah sering memaksa bahkan tidak segan-segan menembak mati masyarakat, namun atas ijin Tuhan Yang Maha Esa masyarakat yang berlindung di padepokan Mbah Ramyang tidak diketahui keberadaannya. Atas sejarah itu masyarakat sampai sekarang masih mengenang tentang jasa Mbah Panguripan atau Mbah Depok dan Ki GEDE RAMYANG.

Padepokan Mbah Ramyang lama kelamaan menjadi ramai dan kelompok masyarakatnya mulai berkembang karena pola pikimya semakin maju. Dari pola pikir tersebut, padepokan Panguripan dibagi menjadi beberapa babak pedukuhan dan lama kelamaan masyarakat menyebutnya sebagai dukuh Babakan. Dari perkembangan zaman yang diatur dalam Pemerintahan maka dukuh disebut menjadi Desa. Itulah sejarah singkat desa Babakan dari zaman perang Kemerdekaan sampai sekarang tetap disebut Desa Babakan.

Pada perkembangan desanya, masyarakat lama - lama menjadi ramai dengan adanya para pendatang yang ingin menetap dan tinggal di Desa, dari para pendatang tersebut desa Babakan semakin dikenal orang secara luas. Disamping desa Babakan semakin terkenal di kalangan penduduk desa sekitar bahkan terdengar sampai keluar Kota / Kabupaten.

Kondisi geografis Desa Babakan merupakan daerah pantai karena letak desa berada pada empat kilometer dari daerah pantai dan kebetulan keberadaan sungai yang membelah desa sehingga pada musim hujan sering terkena banjir. Masyarakat Desa Babakan dari zaman penjajahan hingga turun temurun mempunyai keahlian pengrajin genteng tradisional dan menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari. Disamping dari hasil pertanian, pengrajin genteng yang bahan bakunya dari tanah hanya mengambil dari tanah sendiri maka lama - kelamaan kondisi tanah Desa Babakan menjadi rendah dibanding dengan kondisi tanah di desa sebelah, disinilah desa Babakan sering terkena banjir.

Dalam perkembangan zaman, Desa Babakan sekarang tidak lagi sebagai industri genteng karena tersaing dan tergusur dengan teknologi industri genteng modern dari daerah Jatiwangi dan sekitarnya. Masyarakat Desa Babakan sendiri hingga sekarang untuk memenuhi kebutuhan perumahan menggunakan genteng dari daerah Jatiwangi sehingga industri genteng tradisional khas Babakan bangkrut. Dikarenakan hal itu, mengakibatkan banyaknya pengangguran yang bermunculan. Di sisi lain, Desa Babakan juga mengalami musim paceklik karena mengalami gagal panen yang diakibatkan oleh banjir dan serangan hama padi.

Dari kejadian paceklik yang sedikit meresahkan masyarakat maka para sesepuh Desa meningkatkan tradisi sedekah bumi yang dijadikan acara kegiatan tahunan dengan acara kegiatannya selamatan atau ucapan rasa syukur warga atas pemberian keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa setelah warga panen raya. Sejalan dengan era perubahan generasi, kegiatan tahunan sedekah bumi diganti dengan acara KHAUL atau Peringatan para AL Magfurilah yang didalamnya acara tawasulan, bacaan surat yasin, tahlil, dan ceramah seorang Kyai yang dilaksanakan pada setiap tanggal 10 Muharam (bulan Asyura ).

Demikian sejarah singkat Desa Babakan yang berhasil didokumentasikan untuk dapat dipahami dan dimengerti oleh kalangan generasi muda sebagai penerus yang akan selalu memperjuangkan kemajuan dan kemakmuran Desa Babakan dari tahun ke tahun.

 

2.  KEPALA DESA BABAKAN DARI MASA KE MASA

No Nama Masa Jabatan
1 H. Thohir 1917-1932
2 Sanad 1932-1943
3 Tasirah 1943-1954
4 Kardiyan 1954-1974
5 Dusman 1974-1989
6 Sudjatno 1989-1997
7 Rodji 1997-2006
8 Ruchayah 2006-2012
9 Nuryasin, A. Md 2012-2018

 

3.  KEADAAN GEOGRAFIS

Desa Babakan adalah salah satu desa yang merupakan wajah di Kecamatan Kramat yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu desa yang menjadi ibukota Kecamatan Kramat dengan jarak tempuh darat ke Kacamatan kurang lebih 0,0 KM dan 20 KM ke arah ibukota Kabupaten Tegal di Slawi.

Kabupaten Tegal berada pada posisi 1080 57 6 sampai dengan 1090 21 30 BT dan antara 60 50 41 sampai dengan 7 15 30 LS, dimana desa Babakan termasuk di dalamnya dan termasuk dalam topografis daerah pantai dengan jenis tanah yang tergolong dalam tanah alluvial yaitu jenis tanah yang potensial untuk pengembangan produk pertanian (padi, palawija, hortikultura, perkebunan, dan perikanan)

Di lihat pada posisi gengrafis tersebut maka Kabupaten Tegal, struktur dan ketinggian tanah antara kecamatan yang satu dengan yang lainya masing-masing berbeda, yang terbagi dalam kelompok :

  • Wilayah Slawi dan sekitamya =  42 m dpl
  • Wilayah Lebaksiu dan sekitamya =  135 m dpl
  • Wilayah Bumijawa dan sekitarnya =  949 m dpl
  • Wilayah Kramat dan sekitarnya =  8 m dpl

Luas wilayah Desa Babakan 65 939  Ha, terdiri dari :

  • Tanah Sawah Pertanian             : 23 000 Ha
  • Tanah Darat yang ditempati penduduk : 34 052 Ha    
  • Tanah kering dan ladang             : 8 887 Ha

 

4.  BATAS DESA

  • Sebelah Utara berbatasan dengan desa Bongkok Kramat
  • Sebelah Timur berbatasan dengan desa Kertaharja Kec. Kramat
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kemantran Kec. Kramat
  • Sebelah Barat berbatasan dengan desa Kemantran Kec. Kramat

.

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Peta Desa